Inilah jalan hidup kita, kerap kali berpapasan dengan sedikit atau banyaknya pilihan. Semakin banyak pilihan, maka semakin banyak waktu yang kita habiskan untuk berpikir dan berandai-andai. Sampai pada waktunya kita menyadari akan hal-hal yang belum mampu kita sadari dan berucap : "Tuhan tidak adil yah, sangat-sangat tidak adil. Kalian hidup dengan keluarga yang bahagia dan mapan. Bisa jalan-jalan, senang-senang, poya-poya, menikmati dunia dan banyak hal yang bisa kalian lakukan. Sementara aku, tidak bisa melakukan sama seperti yang kalian lakukan. Tuhan tidak adil bagiku".



Kita adalah kita, kita yang dilahirkan pada kondisi yang dimana kita tidak sedang berpikir. Kita hanya bisa menangis, menangis dan menangis. Disaat ibu kita mengerti arti tangisan kita, maka kita akan diperlakukan 'spesial' namun disaat ibu kita 'ababil', tidak mengerti tentang tangisan kita maka kita akan mulai berpikir bahwasanya 'dulu kita diperlakukan oleh ibu kita dengan kasar'.

Seiring berjalannya waktu, kita pun sama-sama tumbuh dan besar. Kita mulai melihat banyak perubahan dalam diri kita. Suara, pelinghatan, pendengaran, 'bulu-bulu', berat/tinggi badan, warna kulit, warna rambut dan hal-hal fisik lainnya. Untuk hal itu kita sama-sama dan tidak ada bedanya. Namun bagaimana dengan cara kita berpikir, memahami, bertindak dan menikmati? (kita benar-benar berbeda untuk hal-hal yang tidak bisa kita lihat tapi kita memilikinya)

Pola pikir yang membuat kita memiliki jalan masing-masing, pola pikir kita juga yang membuat kita bertindak sendiri-sendiri dan kita tidak sadar bahwa sebagian hidup kita ini, kita lalui dengan berpikir sehingga kita bisa menentukan masa depan kita dari cara kita berpikir.

Kita mulai dapat memikirkan masa depan saat orang-orang sekitar membahas tentang masa depan. Kita juga akan mulai memikirkan kebaikan dalam diri kita saat orang-orang sekitar membicarakan kebaikan-kebaikan yang ada dalam diri kita. Kita mulai menyadari akan sakitnya hidup ini, saat orang-orang sekitar membahas kepelikan dan susahnya menjalani hidup dan kita mulai menyadari bahwa Tuhan itu tidak adil saat orang-orang mulai menceritakan 'ketidakadilan Tuhan'. Sampai kapan pun dan dimana pun ketika kita duduk, diam dan berlama-lama dalam lingkungan itu maka kita tak akan memahami rencana Tuhan sesungguhnya.

Pahami : Kita terlahir dengan latar belakang keluarga, negara dan budaya yang berbeda. Kita juga besar dengan segala apa yang kita peroleh saat ini. Saat masih dalam kandungan, kita tidak bisa protes dengan segala hal-hal kedepan nantinya. Apakah kita terlahir dengan kondisi perekonomian yang buruk? Apakah kita ingin dilahirkan dalam keluarga yang kaya raya? atau kita mengatur sendiri saat lahir sudah memiliki kekuatan super yang pernah ada di film-film?. Kita sudah terlahir seperti ini. Tidak ada yang perlu disesali dan mengeluh. Mengeluh hanya membuat kita sulit untuk mengucap syukur.

Ingatlah akan hal ini : Ada yang terlahir dengan segala talent yang menakjubkan, ada yang terlahir dengan kekayaan yang melimpah ruah, ada yang terlahir dengan kelainan fisik, ada yang terlahir dengan perekonomian rendah dan ada banyak kisah kelahiran dengan segala kekurangan dan kelebihan. Dimasa-masa itulah Tuhan ingin lihat seberapa sanggup kita melalui dan menjadi berkat bagi orang lain dengan segala 'ketidakadilan' yang diberikan Tuhan.

Andaikan Tuhan berkata dan bertanya pada kita : "Saat Aku memberikan segala yang kau inginkan dengan tanpa datang dahulu kepada Ku dan mengetuk pintu Ku, Apakah adil menurut mu saat Aku tidak memberikan segalanya kepada mereka yang mengetuk dan meminta kepada Ku?". "Dimanakah kau saat Aku menunggu mu untuk bercerita tentang  segala kebahagiaan mu, sukacita mu dan rasa syukur mu?". Lantas apakah jawab kita kepada-Nya yang 'tidak adil'?

Akhir cerita, percayalah ... Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia selalu ada dalam hati kita, menunggu kita untuk bercerita tentang segala kesukaan kita dan berkat-berkat yang sudah kita terima dan berikan kepada oranglain dan kepedihan dan kesusahan yang ada dalam diri kita. Jadikanlah Tuhan sebagai sahabat paling dekat dengan kita. Agar kita mengenal Ia dan mulai menyadari Tuhan itu adil dengan segala rancangan yang Ia buat kepada kita. Pastinya kita akan melihat kesukaan didalam Tuhan.

Quote : "Percayalah Tuhan tidak akan meninggalkan kita dan Dia adil dengan segala rancangan-Nya".