Ada beberapa kiat menikmati hidup versi penulis. Sejenak tulisan ini saya persembahkan kepada teman, sahabat dan keluarga yang sedang menjalani titik jenuh dalam hidupnya hari ini, saat ini. Merasa masih banyak yang kekurangan dan tidak tahu arah untuk melengkapinya. Bingung menentukan arah dan pilihan hidup. Mengeluh setiap waktu yang membuat hidup terasa tidak pernah cukup dan kesulitan menerima kritikan yang membuat hal tersebut menjadi beban psikis. Tidur tidak tenang, makan tidak selera, dan jauh dari kehidupan bersosial.

Dulu, saya juga pernah mengalami titik jenuh. Merasa bingung menghadapi kehidupan masa depan. Menghidari keramaian, namun juga merasa kesepian ... tapi tidak tahu harus kemana dan berbuat apa. Tidur gelisah, bolak-balik kesana kemari tanpa tujuan, kritikan jadi beban, saran pun tak diterima.

Nah, disini saya membagikan kiat menikmati hidup yang telah diadaptasi dari pejalanan spritual. Sang Pedoman Hidup yang masih akan terus saya terjemahkan dalam kehidupan saya sehari-hari, yaitu :
  1. Jangan Kuatir
    Dalam Matius 6:34 tertulis jelas bahwa ada jaminan bahwa kesusahan akan berbeda setiap hari. Janganlah kuatir akan hari esok, karena hari esok akan memiliki kesusahannya sendiri. Biarlah kesusahan itu cukup hari ini.
  2. Bersyukur Selalu
    Pada 1 Tesalonika 5:18 kita diajak untuk bersyukur dalam segala hal, artinya dalam kesukaan atau pun kesusahan kita harus mempersembahkan itu pada Tuhan dalam doa. Rasa syukur membawa kita dalam posisi netral, membawa kita percaya akan segala sesuatu dalam hidup ini adalah pemberian, adanya penerimaan, menghindari kesombongan, mengajarkan rendah hati, dan sebagai tanda hidup ini nikmat.
  3. Kita adalah Bangsa Terpilih
    "Kamu adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, umat kepunyaan Allah sendiri ...", nats ini tertulis dalam 1 Petrus 2:9. Jelas bahwa kita telah umat pilihan-NYA, maka oleh sebab itu jangan takut untuk menampilkan diri. 'Do the Best for God', kata singkatnya.
  4. Kasihi Sesama
    Seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 13:4, Kasih itu lemah, Kasih itu murah hati, tidak menyombongkan diri dan tidak melakukan hal yang tidak sopan. Kasih artinya beri atau bagi. Beri waktu untuk diri menikmati alam, bagi kebahagiaan dengan orang sekitar, bisa sahabat, teman atau keluarga. Membantu sesama yang kesusahan, menolong yang terjatuh dan katakan terimakasih kepada yang telah memberikan pertolongan kepada kita.
  5. Katarsis
    Yang berarti melepaskan diri dari ketegangan. Biasanya katarsis dilakukan orang-orang dengan jalan-jalan ketempat wisata, bermain dengan alam, naik puncak gunung, menyelam di air yang jernih dan bersih, karaokean, bermain permainan di komputer/hp, dan berbagi/bercerita dengan teman dekat, keluarga atau menulis dalam buku harian atau ibadah.
  6. Berolahraga
    Dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Kata kunci yang selama ini saya percaya dan saya yakini. Minimal saat bangun pagi dan saat hendak tidur, saya melakukan push up sebanyak 100x dan agar tidak bosan, saya mengkompilasikan berbagai cara push up.
Inti dari menikmati hidup ada pada nomor dua, bagian 'Bersyukur Selalu'. Jika kita bisa melakukan hal ini dengan benar, maka niscaya hidup ini terasa nikmat. Tidak lagi takut untuk melangkah kedepan dan siap akan segala sesuatu yang datang dan pergi dalam hidup ini. Lebih mudah.